
Kebanyakan dari kita mungkin beranggapan bahwa musik seringkali berfungsi sebagai hiburan. Akan tetapi, sebenarnya, musik juga bisa digunakan untuk menunjang kesehatan kita melalui terapi musik. Tindakan medis yang satu ini memang belum banyak terdengar di masyarakat, akan tetapi terapi musik memiliki manfaat kesehatan yang tidak bisa kita remehkan. Terapi musik sendiri berkembang dengan adanya terapis yang bersertifikat dan biasanya berprofesi sebagai musisi handal. Jadi, mereka memiliki pengetahuan mengenai bagaimana musik bisa membangkitkan respons emosional seseorang untuk merasa lebih santai, merasa terangsang, serta mendapatkan penyembuhan.
Seseorang yang mendapatkan terapi musik akan mendapatkan bantuan dari terapis yang menggabungkan pengetahuan musik dengan variasi gaya musik yang cocok untuk menemukan jenis musik yang membantu seseorang. Biasanya terapi ini dapat berupa rehabilitasi maupun meditasi. Terapis juga akan memilih musik yang tepat yang dapat digunakan sebagai preferensi musik, terlepas dari apapun jenis musiknya.
Terapi musik yang diberikan ke pasien akan memberikan dampak baik untuk meredakan maupun mengatasi berbagai gangguan kesehatan, baik gangguan secara psikis maupun secara fisik. Berikut ini terdapat beberapa jenis gangguan kesehatan yang dapat diatasi oleh terapi musik.
1. Depresi
Berdasarkan penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal kesehatan yakni “British Journal of Psychiatrist”, dijelaskan bahwa terapi musik memberikan manfaat bagi pasien yang menderita gejala depresi. Penelitian tersebut telah dilakukan di Finlandia terhadap 79 partisipan yang rentang usianya berada di antara 18-50 tahun serta memiliki gejala depresi. Kemudian mereka dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok yang mendapatkan terapi standar untuk depresi seperti psikoterapi, obat antidepresan, serta konseling ke psikiater dan kelompok yang juga mendapatkan terapi standar depresi, namun ditambah dengan 20 sesi terapi musik.
Penelitian tersebut kemudian menunjukkan bahwa setelah 3 bulan, kelompok yang menerima terapi standar depresi namun juga mengikuti terapi musik memiliki pengurangan gejala depresi yang lebih signifikan dibandingkan pasien yang hanya menerima terapi depresi standar.
2. Stres
Seperti yang sudah kita ketahui, ketika seseorang mendengarkan musik, maka dirinya bisa mengurangi tingkat stress. Hal ini juga sudah dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan pada tahun 2008 terhadap 236 wanita hamil yang sedang mengalami stress. Kemudian, kelompok dibagi menjadi dua, yakni yang tidak menerima terapi musik dan yang diberikan terapi musik. Hasil dari penelitian kemudian menunjukkan bahwa 116 wanita hamil yang mendapatkan terapi musik mengalami penurunan tingkat stress, depresi, serta kecemasan. Terapi musik yang diberikan berupa kegiatan untuk mendengarkan musik yang menenangkan selama 30 menit sebanyak dua kali sehari. Terapi ini berlangsung selama dua minggu. Sementara itu, terdapat juga penelitian lain yang menunjukkan hal serupa, dimana terapi musik yang diberikan bermanfaat untuk pasien yang mengalami stres berat serta kecemasan akibat penyakit jantung koroner.
3. Autisme
Pasien yang mengalami autisme juga bisa mendapatkan terapi musik sebagai salah satu alternatif untuk melatih kemampuan komunikasi, sosial, cara berpikir, motorik, perilaku, serta pengenalan terhadap diri sendiri. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terapi musik yang diberikan kepada pasien autisme bisa membantu mereka memperbaiki gestur, peningkatan kemampuan dalam hal komunikasi, kemampuan koordinasi, serta mengurangi tingkat kecemasan. Bukan hanya itu saja, terapi musik yang dilakukan berbasis keluarga juga mampu meningkatkan bonding antara orang tua dan buah hati. Tentu saja, hal ini sangatlah baik untuk meningkatkan hubungan antara anggota keluarga.